KELUARGA BESAR IKS DAN HSM MENGUCAPKAN TURUT BERBELA SUNGKAWA DAN BERDUKA CITA YANG SEDALAM-DALAMNYA ATAS BENCANA ALAM GEMPA BUMI YANG TERJADI DI SUMATRA BARAT DAN JAMBI............HSM BLOGInfo: Pria Gila Aniaya Wanita - Victoria Beckham Rawat Kulit Dengan Kotoran Burung

Rabu, 25 Februari 2009

Bukit Digerus, 2 Perumahan Kebanjiran

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Warga Perumahan Taman Puri Perwata dan Perumahan Bakung Indah, Kecamatan Telukbetung Barat, mengeluhkan seringnya banjir di kawasan tersebut.

Warga Blok U No. 3 Perumahan Taman Puri Perwata, Hartono, Selasa (24-2), mengatakan banjir tersebut disebabkan Bukit Bakung di dekat perumahan itu sudah berubah fungsi menjadi lahan perumahan baru.

Hartono mengaku sejak menempati perumahan tersebut tahun 2002 belum pernah kebanjiran. Namun, setelah Bukit Bakung digerus, banjir kerap menyambangi rumahnya.

"Air langsung menggenangi perumahan setelah hujan. Hujan satu jam saja langsung menyebabkan genangan air hampir di seluruh rumah di Perumahan Taman Puri," kata Hartono.

Dia mengaku air itu masuk rumah-rumah warga setinggi 30 cm. Sedangkan ketinggian air di luar rumah bisa mencapai setengah meter. Di Perumahan Taman Puri Perwata terdapat 300 rumah. Sebagian besar rumah tergenangi air saat hujan turun. Pekan lalu, terjadi dua kali banjir.

"Saat hujan turun, warga sibuk menyelamatkan barang-barangnnya agar tidak terendam," kata dia.

Warga Blok U No. 1 Perumahan Taman Puri Perwata, Bhok Tian (49), mengaku waswas setiap hujan turun. Sebab, dipastikan rumahnya akan kebanjiran. Banjir yang terjadi pekan lalu menyebabkan air masuk rumahnya hingga setinggi 30 cm.

Selain Perumahan Taman Puri Perwata, perumahan yang menjadi langganan banjir adalah Bakung Indah. Perumahan itu berdampingan dengan Perumahan Taman Puri Perwata. Tidak semua rumah di Bakung Indah yang terkena banjir. Rumah yang terkena banjir kebanyakan terletak di RT 03.

Ketua RT 03 Perumahan Bakung Indah Budiman mengatakan tidak semua rumah terkena banjir. Banjir tersebut disebabkan pembangunan perumahan di Bukit Bakung. Air dari Lereng Bukit Bakung langsung jatuh ke saluran drainase perumahan. Karena saluran drainase kecil, air meluap dan masuk rumah-rumah warga.

Menurut Budiman, di Bukit Bakung akan dibangun Perumahan Bakung Indah tahap dua. Namun, pembangunan tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan. Pengembang PT Intan Berlian Cipta belum membangun saluran drainase untuk perumahan yang baru tersebut. Air dari Bukit Bakung langsung masuk saluran Perumahan Bakung I.

Budiman mengaku telah menemui PT Intan Berlian. Pengembang berjanji menanggulangi banjir yang terjadi. Namun, hingga kini belum ada tindakan. "Warga menuntut pengembang membuat saluran drainase sendiri sehingga tidak terjadi lagi luapan air yang mengakibatkan banjir."

Budiman menambahkan warga akan melayangkan surat kepada Wali Kota dan DPRD Bandar Lampung agar pengembang ditindak tegas. n */K-2 (PADLI RAMDAN)

Sumber>> LampungPost

PENIPUAN: Tergiur Hadiah, Pria Kehilangan Rp10 Juta

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Achmad Tommy (35) menjadi korban penipuan Senin (23-2). Warga Jalan Pulau Damar, Gang Teratai, Waydadi, Sukarame ini kehilangan uang Rp10 juta dari ATM Bank Mandiri miliknya di Kampus Malahayati, di Jalan Pramuka, Rajabasa.

Kejadian bermula saat korban menerima telepon dari seseorang yang tidak dikenal, yang mengaku sebagai petugas Bank Mandiri. Korban diberitahu telah menang undian. Untuk itu, korban diminta menghubungi Call Centre ATM Bank Mandiri dengan nomor yang diberitahu oleh si penelepon.

Entah kenapa, korban terpengaruh dan tidak mengecek kebenaran nomor yang diberikan si penelepon. Korban mengikuti arahan pelaku, dan berhenti di ATM Bank Mandiri Kampus Malahayati, Jalan Pramuka, Rajabasa.

Semua perintah si penelepon dituruti oleh korban, termasuk menekan nomor PIN. Tak lama kemudian, korban keluar dari ATM tersebut.

Sesaat kemudian korban tersadar. Dia bergegas kembali ke ATM dan mengecek saldo rekeningnya. Saat itulah korban kaget karena uangnya sudah berkurang Rp10 juta.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Poltabes, dan ditangani Satuan Reskrim Poltabes Bandar Lampung.

Dibobol

Kantor PT Asuransi Prudential di Jalan Jenderal Sudirman, Telukbetung Utara, dibobol pencuri, Senin (23-2) dini hari. Pelaku yang diduga masuk melalui jendela kaca nako lantai II itu menggondol 3 unit komputer dan 4 unit printer. Total kerugian Rp20 juta.

Informasi yang dihimpun Lampung Post di lokasi kejadian menyebutkan aksi pencurian baru diketahui Senin sekitar pukul 08.00, saat karyawan kantor mulai masuk kerja.

Mereka terkejut melihat komputer di kantor tersebut sudah tidak ada dan berkas-berkas berantakan.

"Tiga unit komputer dan empat set printer tidak ada. Yang lain belum diketahui," kata seorang karyawan asuransi tersebut.

Tim Identifikasi Poltabes Bandar Lampung dipimpin Aiptu Amsir datang ke tenpat kejadian perkara dan melakukan olah TKP. Petugas mengambil sampel sidik jari dan barang bukti untuk kepentingan penyidikan. Kasus tersebut kini ditangani Satuan Reskrim Poltabes Bandar Lampung. n JUN/K-1

Sumber >> LampungPost

Senin, 24 November 2008

2009, PAD Lampung Rp1,6 Triliun

BANDAR LAMPUNG (LAmpost): Proyeksi pendapatan daerah Provinsi Lampung 2009 senilai Rp1,648 triliun atau meningkat 9,49% dari tahun sebelumnya. Peningkatan target pendapatan tersebut bersumber dari proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) dan dana perimbangan.

"Untuk PAD memang ada peningkatan target dari tahun lalu yang cukup signifikan," kata Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu melalui Asisten II Bidang Ekubang Sekprov Lampung Junaidi Jaya, saat menyerahkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2009. Penyerahan itu dilakukan melalui sidang paripurna di gedung DPRD Lampung, Kamis (20-11).

Paripurna penyampaian nota keuangan dan RAPBD TA 2009 itu dipimpin Wakil Ketua DPRD H.M. Ismet Romas dan dihadiri 37 dari 65 anggota Dewan.

Selanjutnya, untuk APBD tahun 2009, pada alokasi belanja daerah, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,698 triliun. Dengan perincian untuk belanja tidak langsung Rp994,903 miliar dan belanja langsung Rp703,199 miliar. "Defisit anggaran sebesar Rp50 miliar itu rencananya ditutup melalui penerimaan pembiayaan dari pos sisa lebih perhitungan anggaran (siLPA) 2008. Diperkirakan siLPA dari APBD 2008 nilainya sesuai dengan defisit anggaran yang disusun tim anggaran," kata dia.

Sementara untuk anggaran pendidikan dalam APBD TA 2009, dialokasikan sebesar Rp312,612 miliar atau sebesar 20% dari total APBD. Besaran belanja pendidikan itu setelah dikurangi kewajiban bagi hasil ke kabupaten/kota tahun 2008 sebesar Rp135 miliar. Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 903/2706/SJ, tanggal 8 September 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dalam APBD Tahun 2009. "Sesuai acuan dan tekad Pemerintah Lampung untuk bersama memajukan pendidikan, maka mulai tahun anggaran 2009 pos angagran belanja pendidikan sebesar 20% dari total APBD," kata dia. n AAN/K-1

Sumber>> Lampung Post